Music News
Rottrevore Records Luncurkan Lagu Pembuka “Das Kapital” Dari Album Terbaru Babyfrog, ‘Resistance’
![Babyfrog Das Kapital](https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/02/Babyfrog.jpg.webp)
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/02/Babyfrog.jpg&description=Rottrevore Records Luncurkan Lagu Pembuka “Das Kapital” Dari Album Terbaru Babyfrog, ‘Resistance’', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Rottrevore Records resmi meluncurkan lagu berjudul “Das Kapital” sebagai pembuka album ketiga Babyfrog, ‘Resistance’, yang dijadwalkan rilis pada 20 Februari 2025 dalam format fisik (CD) dan digital.
Lagu ini sudah bisa dinikmati di akun YouTube resmi Rottrevore Records, sekaligus menandai dimulainya gelombang antisipasi dari para penggemar musik ekstrem.
Dalam pernyataannya, Ferly, perwakilan Rottrevore Records yang juga anggota band Jasad, mengungkapkan kebanggaan atas kolaborasi kreatif dalam proses produksi album ini.
“Ini pengalaman baru bagi saya untuk berdiskusi dengan mereka yang sangat rendah hati, jauh dari kesan ‘galak’ yang terpancar dari musik mereka. Genre death grind yang diusung Babyfrog memang keras, kritis, dan penuh amarah, dengan dentuman drum split-time yang brutal, distorsi gitar menggelegar, serta vokal yang benar-benar mencerminkan kegerahan terhadap realitas sosial saat ini,” ujarnya.
Lirik “Das Kapital” mengangkat tema klasik pertentangan antara kaum kapitalis dan proletariat, menggambarkan ketimpangan kekuasaan di mana pemilik modal kerap menindas kelompok rentan demi keuntungan pribadi.
Lagu ini menjadi kritik pedas terhadap sistem ekonomi yang eksploitatif, sesuai dengan semangat judulnya yang terinspirasi dari karya Karl Marx. Ferly menambahkan bahwa lagu ini sengaja dipilih sebagai pembuka untuk langsung menyasar emosi pendengar, sekaligus mencerminkan visi politik yang diusung seluruh album.
‘Resistance’ akan menampilkan 15 lagu baru, dengan lirik yang konsisten menyoroti isu ketidakadilan, penindasan, dan kekecewaan terhadap struktur sosial yang timpang. Jati, vokalis Babyfrog, menjelaskan bahwa pemilihan judul album ini bukan tanpa alasan.
“Resistance adalah kata yang tepat untuk merepresentasikan semangat perlawanan dalam album ketiga kami. Ini adalah bentuk protes terhadap segala bentuk penindasan yang kami, dan mungkin banyak orang lain, alami. Kami berharap karya ini bisa menjadi suara bagi mereka yang merasakan hal serupa,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa meskipun musik Babyfrog dikenal dengan karakter yang keras dan agresif, proses kreatif mereka sebenarnya dipenuhi dengan kejujuran dan kedalaman refleksi.
“Kami tidak ingin sekadar meneriakkan amarah, tapi juga mengajak pendengar memahami akar masalah yang kami angkat. Setiap lagu di ‘Resistance’ adalah potret dari kacamata kami, dan semoga bisa diterima sebagai bagian dari perjuangan bersama,” tambah Jati.
Rottrevore Records, label yang dikenal sebagai rumah bagi musisi-musisi ekstrem di Indonesia, tampaknya sengaja memilih strategi bertahap dengan merilis single terlebih dahulu.
Langkah ini dinilai efektif untuk membangun antisipasi, mengingat nama Babyfrog telah memiliki basis penggemar setia sejak dua album sebelumnya. ‘Resistance’ disebut-sebut akan menjadi karya paling ambisius mereka, baik dari sisi produksi maupun kedalaman tema.
Penggemar musik keras dapat mengikuti perkembangan terkini seputar album ‘Resistance’ melalui media sosial Rottrevore Records dan Babyfrog, di mana informasi mengenai rilisan merch, lirik, hingga tur konser akan diumumkan secara bertahap.
Dengan kombinasi antara energi musik yang tak kenal kompromi dan pesan sosial yang kuat, Babyfrog bertekad menjadikan ‘Resistance’ sebagai soundtrack perlawanan generasi muda terhadap ketidakadilan.
Segmen breakdown yang chaotic, vokal yang nyaris tak terkendali, serta lirik yang provokatif menjadi bukti bahwa Babyfrog tetap konsisten dengan identitas mereka: keras, kritis, dan tak pernah ragu menyuarakan kebenaran.