Connect with us

International

LIA-LIA Rilis EP Baru “Angst”

Dipublikasikan

pada

LIA-LIA

Artis keturunan Tionghoa-Jerman, LIA LIA, merilis album mini terbarunya yang sangat ditunggu-tunggu, ‘Angst’. Proyek ini mengungkapkan kedalaman baru dalam penulisan lagu LIA LIA, yang menggabungkan elemen-elemen classical canon, hypermodern internet cultures, dan riff punk yang menghentak. ‘Angst’, yang diproduseri bersama Jeremy Zucker di Los Angeles, mewujudkan tema inti dari EP-nya, mendokumentasikan perjalanan menuju otentisitas dan individualitas.

AngstBerbicara tentang karya barunya, LIA LIA mengatakan “‘Angst’ adalah ungkapan ‘f*ck you’ terhadap kecemasan, depresi, dan penyakit. Saya sudah lelah menjadi lelah. Saya sudah lelah menjadi sedih. Saya hanya ingin bersenang senang! Tidak mungkin untuk menghapus semua kesedihan dari musik saya, karena saya tidak berpura-pura. Liriknya adalah pintu gerbang menuju jiwa saya. Saya tidak bisa menyembunyikan apapun“.

Selama 12 bulan terakhir, artis asal Berlin yang sedang naik daun ini telah menciptakan kisah yang luar biasa dan menghimpun berbagai penggemar global yang beragam. Yang membedakan LIA LIA bukan hanya musiknya, tetapi juga diskusi bermakna yang dipicu oleh karya seninya seputar tema identitas, yang mendorong para pendengarnya untuk mengeksplorasi emosi mereka sendiri. Tumbuh besar dalam budaya yang berbeda di Tiongkok dan Jerman semakin memberinya kemampuan unik untuk berkomunikasi dengan para penggemarnya di seluruh dunia. Meskipun pertarungan LIA LIA dengan identitas adalah tema umum di seluruh ‘Angst’, etos inklusi yang dimilikinya tetap tak terbantahkan.

Awal tahun ini, LIA LIA diundang untuk menjadi tamu di podcast PBB untuk mendiskusikan karya seni dan sumber inspirasinya. Dia juga tampil di sampul majalah SLEEK MAG, diprofilkan di i-D dan majalah Jepang GATA. Rilisan terbarunya ‘Am i human’ menghasilkan wawancara di BBC Radio 1, Apple Music 1 dan Sirius XM. Sementara itu, lagu-lagu seperti ‘I ride my bike’ yang ethereal dan ‘How if i jump from a Bridge’ yang viral telah disaksikan jutaan kali. Bisikan LIA LIA yang menghantui terdengar lebih meyakinkan dari sebelumnya, menampilkan kecemerlangannya untuk berbicara kepada khalayak luas dengan cara yang intim. Suaranya mungkin anthemic, tetapi tetap mempertahankan kemampuannya untuk berbicara kepada ‘satu orang itu yang berada sendirian di pojok ruangan.’

Angst hadir setelah EP ‘Love & Melancholy’ dari 2022 yang menerima pujian kritis. Single utama “I’m a Moth” masuk ke playlist Spotify’s Punk Unleashed dan tayang perdana di BBC Radio 1. Selain itu, ada juga dukungan dari berbagai publikasi seperti Nylon, Vogue, PAPER, Gorilla vs Bear, Clash, dan NME.

LIA LIA tidak hanya membuat gebrakan di dunia musik, namun ia juga meninggalkan kesan yang tak terlupakan di dunia mode, berkolaborasi dalam kampanye mode untuk merek-merek ikonik seperti Louis Vuitton dan New Balance. Perancang busana ternama Clara Colette Miramon, yang telah bekerja sama dengan artis-artis ternama lainnya seperti Doja Cat, Kehlani, dan Tinashe, turut berkontribusi dalam estetika visual LIA LIA.

LIA LIA juga telah menampilkan bakatnya di atas panggung, setelah sebelumnya mendukung Doja Cat di Jerman, kemudian menjadi pembuka untuk tur arena Duran Duran di Inggris. Vokalis Simon Le Bon memuji Lia sebagai seorang superstar dan lagunya “I’m a Moth” sebagai lagu klasik.

 

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *