International
Destroy Boys Rilis Single Baru Dan Video Musik “Should’ve Been Me”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/07/Destroy-Boys.jpg&description=Destroy Boys Rilis Single Baru Dan Video Musik “Should’ve Been Me”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Sebelum melepas album terbarunya bulan depan, band rock asal Amerika Serikat, Destroy Boys merilis lagu dan juga video musik untuk single barunya, “Should’ve Been Me”.
Meski durasi lagu ini hanya sedikit lebih dari satu menit, namun lagu ini memiliki semangat yang penuh, dan rasa kemarahannya juga diluapkan pada video musiknya yang juga dirilis di hari yang sama. Personil dari Destroy Boys, Violet Mayugba juga berkomentar: “‘Should’ve Been Me’ adalah perwujudan kemarahan yang terangkum dalam satu menit ketika kita mengalami putus cinta. Ketika aku mengetahui bahwa mantan kekasihku sudah bersama orang lain, rasanya aku ingin teriak sangat kencang, dan itulah suara yang kalian dengar di lagu ini. Video klipnya juga menunjukkan rasa kemarahan sekaligus ketakutanku terhadap masa depan yang saling bertarung.”
Lagu ini mengikuti perilisan single sebelumnya “Boyfeel” , sebuah lagu yang ditulis oleh sang vokalis Alexia Roditis saat berusia 17 tahun sedang mengeksplorasi perubahan dalam hubungan yang mereka jalani dalam situasi di mana ada ketidaksesuaian gender. Album ini juga akan menghadirkan beberapa lagu yang sudah dirilis sebelumnya oleh Destroy Boys seperti “Plucked”, “Shadow (I’m Breaking down)”, dan “Beg For Torture”.
Album ‘Funeral Soundtrack #4’ menampilkan Destroy Boys berkolaborasi dengan Mannequin Pussy dan Scowl, sekaligus diproduseri oleh Carlos De La Garza yang juga telah berkontribusi dalam menggarap beberapa karya dari Paramore, The Linda Linda’s, Best Coast dan masih banyak lagi.
Album menangkap band ini dalam kondisi mereka yang jauh lebih dewasa dibandingkan sebelumnya tanpa mengurangi ciri khas identitas mereka yang membuat para penggemar mereka jatuh hati kepada mereka lewat album perdana mereka pada tahun 2016, ‘Sorry, Mom’.
Digarap sepanjang tahun 2023, sang produser Carlos De La Garza mendorong band ini ke ranah musik yang lebih luas. Meski tetap menjunjung tinggi nilai dasar musik punk rock, album ini juga mendalami musik yang memengaruhi masing-masing personil seperti salsa dan juga bossa nova.
Carlos juga membantu band ini menggali inspirasi yang lebih “gothic” seperti The Smiths, Cocteau Twins, sampai Siouxsie and the Banshees. Judul album ini merujuk kepada kematian dan juga kelahiran para personil Destroy Boys serta musik yang selama ini mereka telah keluarkan selama berkarir.
“Melihat ke belakang, tiga album yang sudah kami rilis menandai kematian dari banyak hal,” jelas sang gitaris Violet Mayugba. “Album ini merupakan soundtrack dari pemakaman kami baik untuk usia atau pun kondisi mental kami. Banyak hal yang sudah kami lalui sebagai band dan juga sebagai manusia,”
Destroy Boys dibentuk pada tahun 2015 ketika para personil, Violet Mayugba dan Alexia Roditis, berusia 15 tahun. Di tiap karya yang mereka bagikan, proses pertumbuhan dan juga perubahan yang mereka lalui bersama dapat terdengar dengan jelas.
“Album pertama merupakan album yang menggambarkan masa kita SMA. Pada album kedua, kita pergi untuk kuliah dan mengucapkan selamat tinggal ke masa kecil kita. Sedangkan album ketiga, kita baru saja melewati masa-masa pandemi COVID, dan jika aku bisa berkata untuk diriku sendiri, aku kehilangan diriku sendiri pada masa itu, pada akhirnya aku juga memperoleh sebuah sisi yang baru mengenai diriku sendiri.”