Connect with us

New Albums

“On Fire”, Album Baru SUMAR Yang Penuh Eksplorasi

Dipublikasikan

pada

Keras kepala adalah kata yang tepat untuk merepresentasikan SUMAR. Bagaimana mungkin sebuah band dengan domisili personilnya yang sudah tercerai-berai oleh jarak masih bisa tetap aktif dan produktif.

Di mulai dari Dhony Abdul Kharist (bassist, vokalis) yang harus pindah ke Jakarta bersama semua anggota keluarganya di tahun 2011, kemudian disusul juga oleh Faisal Hadi (drummer) yang kini hanya bisa kembali ke Palembang di akhir pekan karena wilayah penugasannya di luar kota, menyisakan Satriyo Prakoso (gitaris, vokalis) yang berkarir di kota Palembang.

Meskipun mereka harus menghadapi kenyataan-kenyataan seperti hanya tampil berdua ketika manggung dan juga proses pengerjaan album yang harus lebih lama dibandingkan band-band lain, tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap berkarya.

Dengan kondisi jarak jauh seperti ini mereka telah berhasil membuktikan keseriusan mereka di tahun 2015 lalu dengan merilis sebuah mini album “Here We Go!” melalui Youth Generator Records. Perjalanan SUMAR pun tak berhenti hanya di situ, malah banyak pengalaman menarik muncul setelah mini album itu dirilis.

Tak mau terlalu terlena dengan keadaan, setelah dirilisnya “Here We Go!” sebenarnya mereka telah mengagendakan jadwal untuk merekam lanjutan karya mereka berupa album penuh di awal tahun 2016. Dikarenakan kesibukan personal dan juga waktu yang belum memungkinkan, proses produksi album mundur hingga ke akhir 2016.

“On Fire” menjadi album penuh dari SUMAR yang proses pengerjaannya dimulai dari Desember 2016 hingga Mei 2017. Memakan waktu yang cukup lama karena mencari waktu untuk melarikan diri dari rutinitas harian adalah hal yang cukup rumit bagi mereka.

“On Fire” berisi 18 lagu yang cukup mengeksplorasi lebih lebar musik SUMAR dibandingkan “Here We Go!” yang hanya terdiri dari 5 lagu. Album penuh SUMAR ini dibuka dengan “Abort the Bomb” yang menggambarkan situasi zona konflik yang kerap muncul di berita beberapa waktu belakangan, dilanjutkan dengan “Broken World” yang menceritakan kondisi seorang pendatang yang merasa tak punya tempat di kota yang penuh dengan pendusta, “No More TV Casualty” muncul sebagai bentuk kemuakan akan tayangan di TV yang kian minim dengan konten positif, lalu “The War” merepresentasikan kondisi kekacauan akibat peperangan, “The Lost Generation” menggambarkan fenomena kondisi sosial pemuda-pemudi yang seakan ‘tersesat’ di zaman sekarang,

Dilanjut dengan lagu “Twenty Letters” adalah visualisasi dari getir pilu rasa ingin bertemu yang pupus, disusul dengan “Stop Pretending” yang terinspirasi dari teman yang kerap ‘bertopeng’ dalam kesehariannya, “It Feels So Wrong” menjadi salah satu lagu romansa konyol dari album ini, “Say” bercerita tentang hubungan yang telah rusak dan tak lagi sama, “Give Us Air to Breathe” merekam peristiwa kabut asap yang melanda Sumatera Selatan beberapa tahun belakangan, “Get Out” bagaikan acungan jari tengah untuk semua yang tidak peduli dan tidak akan pernah mengerti tentang mereka dan lagu paling singkat (54 detik) dari album ini, “Womanage” merepresentasikan sudut pandang yang cukup kritis melihat fenomena sosialita dan hedonistik, “Ghost” menggambarkan orang-orang yang tunduk dalam kehidupan dan tergerus sistem, “Goddamn City” adalah cinderamata yang muncul setelah berkunjung ke suatu kota yang sangat akrab dengan kemacetan dan kelicikan, “Again and Again” bercerita tentang keterlambatan dan kesalahan dalam memilih, “It’s Okay” adalah lagu bernuansa humor yang tepat untuk ditujukan kepada orang-orang yang tidak disukai, “Do You Want to Know?” adalah sebuah lagu dari grup punk rock asal Jakarta, Get Out! yang kemudian direkam ulang oleh SUMAR ke dalam dua versi: versi band dan versi acapella.

Semua track direkam di Black Sheep Studio bersama Panji Mustaqiem dan dimixing dan mastering juga oleh Panji Mustaqiem. “On Fire” yang dirilis di tanggal 7 Desember 2018 kemarin pun menjadi katalog lanjutan dari Youth Generator Records dengan kode produksi YGR – 004.

“On Fire” menjadi judul yang dipilih karena dianggap sebagai frase yang tepat untuk mewakili isi dari album penuh SUMAR ini. Secara visual “On Fire” pun dieksekusi dengan apik oleh Ken Sabo selaku pembuat artwork sampul album dengan melukiskan citranya dalam bentuk bendera putih yang dibakar.

Ide yang cukup simpel yaitu bendera putih yang kerap diasosiasikan sebagai kode untuk menyerah dalam peperangan yang kemudian dibakar sehingga tidak ada lagi cara untuk menyerah. Opsi yang tersisa adalah tetap maju, berjuang, dan bakar semua yang menghalangi. Lucu ketika ada yang menyematkan kata keren kepada SUMAR. They are not cool, they are ON FIRE!

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *