Connect with us

International

LØLØ Rilis Single Baru “poser”, Menyandingkan Lirik Sinis Yang Manis

Dipublikasikan

pada

LØLØ

Dikenal dengan gaya penulisan lagunya yang terus terang dan ganas, musisi powerhouse pop-punk, LØLØ kembali mempersembahkan sebuah anthem untuk para barisan patah hati dengan lagu terbarunya “poser”. Di mana pada liriknya ia memberikan sebuah pernyataan: “Why would you kiss me and pull me closer / just to leave me hanging of the edge?

PoserPada lagu ini LØLØ bermain dengan jukstaposisi dengan menyandingkan lirik yang sinis dengan latar belakang nuansa musik grunge dan kemudian dipertemukan dengan suara cymbal untuk menggambarkan perasaan LØLØ yang sedang cemas, dan juga kesepian. Kata “poser” sendiri dipilih olehnya sebagai kata yang mewakilkan kenangan mantan kekasihnya tersebut ketika ia masih mencari jawaban dari apa yang terjadi dari hubungan mereka.

Kedalaman emosi yang pertunjukkan oleh LØLØ dalam lagu ini juga cukup besar. Pada bagian outro lagu ini, ia juga menyatakan bahwa mantan kekasihnya adalah orang yang “terlalu banyak omong kosong”. “‘poser’ adalah lagu mengenai seseorang yang berhasil meluluhkan hatiku dengan baik, seseorang yang bisa membuatku percaya kalau mereka benar-benar mencintaiku secara tulus, namun pada akhirnya semuanya terlihat jelas, bahwa mereka tidak menyukai faktanya bahwa seorang perempuan itu bisa bergaya dari waktu ke waktu, sedihnya aku juga sering sekali dikatakan seorang poser oleh banyak sekali orang di internet” ungkap LØLØ mengenai lagu terbarunya.

Aku berpikir bahwa kata ‘poser’ itu lumayan unik dan cantik, jadi aku menuliskannya di catatanku setelah melihat beberapa komentar di akun media sosialku. Sejak itu, aku selalu berpikir bahwa aku akan dianggap keren untuk mengaitkan kata ‘poser’ dengan tema cinta. Jadi lagu ini untuk para poser sesungguhnya di luar sana 😉” tambah LØLØ.

“poser” mengikuti perilisan single LØLØ yang berjudul “2 of us” di awal tahun 2024, lagu yang terinspirasi dari perjuangan LØLØ untuk memutuskan hubungan dengan mantan kekasihnya yang toxic, serta lagu “hot girls in hell”, dimana ia mengeksplorasi rasa frustasi, kemarahan, dan keputusasaan yang timbul dari melepaskan hubungan toxic dengan pasangan yang dicintai namun juga dibenci.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *