Connect with us

New Tracks

Pudar Rilis Single Kedua “Satuperdua”, Bercerita Tentang Kehidupan Penuh Substansial!

Dipublikasikan

pada

Pudar

Pasca memperkenalkan single perdana bertajuk “Hilang Sementara” di akhir September silam, grup pop-rock pendatang baru asal Bandung, Pudar kembali menggelontorkan single keduanya. Kali ini mereka merilis lagu dengan judul “Satuperdua”, tepat di hari Jumat (1/12). Sama halnya dengan “Hilang Sementara”, alunan dari “Satuperdua” telah dapat dinikmati di seluruh platform streaming digital.

Satu perduaGrup yang digawangi oleh Mohammad Tezar alias Ongki (vokal, gitar), Fikri Marhaen alias Komeng (gitar), Mochamad Irfan Islamy alias Bajay (bass) dan Binta Fadillah alias Otong (drum) ini menyelesaikan “Satu perdua” hampir bersamaan dengan “Hilang Sementara”, karena energi keempatnya ketika itu sedang diasupi referensi dari rock alternatif dan pop, seperti Manic Street Preachers, The Stone Roses dan Weezer. Khusus untuk Weezer, “Satuperdua” adalah hasil sesi dengar super intens dari pemain gitar, Komeng terhadap band asal Amerika Serikat tersebut. Dirinya banyak mengambil referensi secara bagan gitar, namun dimodifikasi menjadi gaya bermusik Pudar itu sendiri. Lagu “Satuperdua” sendiri yakni membahas tentang keinginan untuk berbagi cerita satu sama lain, khususnya soal substansi kehidupan, terlepas dari apapun konteksnya.

Berceloteh dengan orang terdekat sekaligus menyimpan kepercayaan cukup penting untuk bisa melihat masalah dari sudut pandang lain, tanpa harus memendam sendiri dimana lama-lama bisa menjadi bom waktu,” ucap Ongki sebagai pembuat lirik yang dibantu pula sokongan diksi kata-kata dari Bajay.

Pudar menjelaskan bila “Satuperdua” ini akhirnya masih berkesinambungan dengan “Hilang Sementara”. Ongki coba menambahkan, “Di awal pas menciptakan lagu sebenarnya engga ada konsep yang mau mengaitkan dari satu lagu ke lagu lainnya. Tapi setelah semua lagu beres, Bajay punya ide kalau melihat dari masing-masing single ini tuh bisa jadi cerita soal perjalanan hidup yang mengerucut ke tema masing-masing singlenya“.

Bila dari kedua single tersebut kalau dikaitkan jadi ada semacam pengingat, mungkin banyak orang yang melewati fase krisis dalam kehidupannya masing-masing. Ada yang bisa mengatasinya, dan sebaliknya ada juga yang tidak. “Salah satu cara untuk mengatasinya mungkin bisa dengan cara bercerita ke orang-orang terdekat yang kita percaya. Mencari kebenaran dari sudut pandang lain, dan juga mengurangi pikiran buruk untuk terus menyakiti diri sendiri,” ujar Ongki.

Bajay sebagai yang berkonsetrasi berbagi lirik bersama Ongki meyakini “Satuperdua” itu sederhananya adalah ketika kalanya selalu bisa menerima dan berbagi. “Intinya hal paling dekat dan mudah di sekitar yang dapat kita lakukan. Toh, itu adalah bentuk cinta yang bersahaja,” katanya mantap.

Perihal sampul ilustrasi kedua single, Pudar lebih memilih hasil foto analog yang berkolaborasi dengan Fauzan Mahdi, seorang desainer grafis yang sudah banyak membuat karya untuk beberapa brand clothing lokal dan juga poster-poster event, namun juga punya hobi di bidang fotografi menggunakan kamera analog. Beberapa foto menjadi opsi dan akhirnya ada dua foto yang dipilih untuk menjadi cover single “Hilang Sementara” dan “Satuperdua”. Bagi personil Pudar, foto-foto ini dipilih karena ada makna yang selaras antara audio dan visualnya.

Kedepannya Pudar sudah memiliki agenda terkait aktivitas bermusik mereka. Setelah mengeluarkan single kedua “Satuper- dua”, kuartet ini melanjutkan kembali sesi workshop demi materi-materi baru. Tujuannya yakni untuk merilis mini album di awal tahun 2024. Single “Hilang Sementara” dan “Satuperdua” pun akan menjadi bagian dalam mini album tersebut dengan versi yang berbeda. Nantinya Fikri alias Komeng didapuk akan mengerjakan proses ramuan mixing sekaligus mastering.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *