Connect with us

Articles

Tentang Earphone & Bahaya yang Menemaninya

Dipublikasikan

pada

Earphone menjadi bagian dari gaya yang sudah lama menemani kehidupan berbagai kalangan. Tidak hanya di perkotaan, tidak hanya anak muda, earphone menjadi salah satu bagian penting dalam aktivitas banyak orang.

Mendengarkan musik memang sudah dipastikan mengalami perkembangan, baik itu medianya atau pun caranya. Earphone salah satu hasil dari perkembangannya, mulai dari perkembangan teknologi, perkembangan industri, hingga perkembangan gaya hidup.

Melalui earphone, kita bisa mendengarkan musik menjadi lebih mudah. Meskipun ada keterbatasan karakter suaranya, namun earphone telah menjadi bagian penting dengan kelebihan portable-nya.

Perjalanan menuju sekolah atau pun tempat kerja kini bisa ditemani oleh musik yang disalurkan melalui earphone, ‘membunuh’ kebosanan, menulis artikel, mengerjakan tugas, membaca buku dan lain-lain. Semua aktivitas tersebut tentu saja bisa dengan mudah ditemani oleh musik lewat earphone dan musik player-nya.

Namun, beberapa penelitian yang banyak dilakukan oleh negara Amerika, earphone memiliki risiko bahaya yang cukup tinggi. Selama 7 tahun ke belakang, mereka mencatat ada 116 orang di Amerika yang meninggal dunia karena menggunakan earphone. Selain itu, lebih detil mereka mencatat 68% korban adalah laki-laki dan di bawah umur 20 tahun.

Apa yang sebenarnya terjadi? Saya menyusuri beberapa jurnal di beberapa negara. Sayangnya Indonesia tidak begitu banyak data tentang hal ini. Akhirnya University of Alabama di Birmingham mencoba meneliti tentang kasus ini. Mereka memiliki kesimpulan bahwa mendengarkan musik dengan volume besar melalui earphone sambil berkendaraan lebih berbahaya dibanding mengetik SMS. Hal ini berhubungan dengan tingkat konsentrasi dalam memerhatikan lalu lintas. Jurnal penelitian yang dikerjakan oleh David Schwebel ini pun akhirnya menyebar luas hingga penjuru dunia dan banyak reaksi dari publik.

Ternyata, selain bisa merusak sistem dan tingkat pendengaran pada telinga, juga bisa membahayakan keselamatan manusia yang berhubungan dengan tingkat konsentrasi.

Jika melihat masalah ini tentu saja ini bukan tentang earphone-nya, Saya rasa ini tentang perilaku manusia atau penggunanya. Jika memang bisa membahayakan keselamatan karena tingkat konsentrasi di tempat umum, maka pengguna earphone tentunya (bahkan seharusnya) bisa belajar dari kasus tersebut. Tidak menggunakan earphone ketika berkendaraan, atau memasang tingkat volume tertentu yang tidak mengurangi tingkat konsentrasi di jalanan dan lain-lain.

Saya lebih tertarik pada reaksi fisik atau langsung terhadap indera pendengaran. Setiap tahunnya, lingkungan dipercaya memiliki tingkat kebisingan yang lebih tinggi. Kebisingan yang berhubungan dengan aktivitas manusia di lingkungan tersebut, baik itu perkotaan atau pedesaan. Pada umumnya, tingkat ‘kebisingan alami’ atau lingkungan seperti hiruk pikuk di mall atau jalanan ini memiliki decibel sekitar 40-60. Tingkat ini sebenarnya cukup tinggi, apalagi untuk anak, sehingga beberapa orang memiliki trauma bising hingga hearing loss.

Lalu musik yang disalurkan lewat earphone jika diputar dalam volume maksimal memiliki kecenderungan tingkat decibel 100. Sebenarnya, jika memang 100 decibel, maka telinga hanya boleh terpapar gelombang suara maksimal 5 menit per hari.

Tingkatan tersebut disesuaikan secara menurun, misalnya volume 90% hanya boleh terpapar suara selama 18 menit dan seterusnya hingga volume 70% hanya boleh sekitar 4,6 jam per hari. (Dikutip dari mediaonline)

Lalu, apa yang akan terjadi jika memasang volume keras atau terlalu sering mendengar musik dengan menggunakan earphone?

Trauma bising adalah salah satunya, gejalanya adalah telinga berdenging atau istilah lainnya disebut tinnitus. Bagi beberapa orang, gejala ini akan dipastikan berpengaruh terhadap tingkat pendengaran. Tingkat tersebut ada 2 macam, tinggi dan rendah, sementara atau permanen.

Maka, earphone yang selalu kita bawa kemana pun dan gunakan dalam beberapa situasi untuk menemani aktivitas kita lewat musik ternyata memiliki efek yang cukup kompleks. Memiliki disiplin dan kesadaran untuk menggunakan sesuatu tentu saja akan menghindari dari reaksi negatif ini.

Musik memang segalanya, tetapi keselamatan yang akan mempertahankan kita untuk tetap mendengarkan dan menikmati musik.

 

*Foto: blisstree

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *