Connect with us

News

Sendu dalam Senyum Men I Trust di Jakarta Weekday Festival 2019

Dipublikasikan

pada

Dalam lawatan pertamanya ke Jakarta, Men I Trust, band indie pop asal Quebec, Kanada, berhasil memukau penonton. Lawatan ini juga sekaligus menjadi yang pertama kali di Asia Tenggara. Setelah menjalani penampilan di Singapura dan Thailand, band dengan format trio ini akhirnya mampir di Jakarta Weekday Festival pada Kamis (24/10).

Dengan formasi sederhana yaitu trio di tambah satu additional: Emma (vokal), Jessy (bass), dan Dragos (keyboard), ditambah Eric yang menjadi pemain tambahan di drum; Men I Trust dapat membuat penonton bernyanyi bersama di dua lagu pertama yaitu Tailwhip dan Show Me How.

Dalam lagu-lagunya, band yang terbentuk pada 2014 cenderung lambat dan santai. Tailwhip yang dibawakan pertama adalah lagu yang cukup cepat namun tetap saja dibawakan dengan vokal Emma yang halus.

Band ini baru saja merilis album berjudul Oncle Jazz pada 13 September kemarin. Dalam panggung ini, Men I Trust nampak lebih membawakan lagu-lagu terbaru dalam albumnya seperti Found Me dan Days Go By atau single yang baru dirilis pada tahun ini seperti Numb dan Norton Commander (All We Need) ketimbang hits lama mereka seperti I Hope To Be Around atau Lauren yang rilis pada 2018 lalu.

Lagu-lagu mereka yang rata-rata sendu diimbangi oleh senyum dari masing-masing personil. Dari total 12 lagu yang dibawakan, rata-rata bertempo lambat dan syahdu seperti All Night atau Seven. Tak banyak bermain dengan visual, Men I Trust mengimbangi dengan lighting redup dengan suasana sendu.

Penampilan yang tidak menghentak-hentak ditambah vokal Emma yang tidak terlalu keras tidak membuat penonton kebosanan. Dalam lagu You Deserve This yang juga cenderung syahdu, Emma membuat penonton bersorak dengan solo gitar pada akhir lagu.

45 menit penampilan mereka ditutup dengan Say Can You Hear yang bertempo lebih cepat daripada lagu-lagu mereka sebelumnya. Pada awal lagu, Dragos meninggalkan keyboardnya untuk merekam pertunjukan dari atas menggunakan handphonenya.

Nampak penonton lumayan hafal dengan lagu ini. Setelah puas bernyanyi bersama, Emma menutup penampilan dengan berterima kasih dan tanpa encore. Dengan interaksi yang minim, kehangatan tetap terasa dari senyum masing-masing personil. Keceriaan di atas panggung mengimbangi lagu mereka yang cenderung lambat, syahdu, dan sendu.

Teks: Aldrin Kevin
Foto: Aldrin Kevin

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *