Connect with us

New Tracks

Brainjuice Parlor Perkuat Eksistensi Di Single Berbahasa Indonesia, “Niscaya”

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Brainjuice Parlor

Setelah sukses merilis single “Moon and Sun” pada April 2024, Brainjuice Parlor, grup musik asal Jakarta yang dikenal dengan gaya hard rock progresif mereka, kembali memperkuat eksistensinya di industri musik Indonesia.

Band ini baru saja meluncurkan single terbaru bertajuk “Niscaya” di bawah naungan Irama Records. Lagu ini sekaligus menjadi langkah baru bagi Brainjuice Parlor dengan menghadirkan lirik berbahasa Indonesia, menjadikan “Niscaya” sebagai single pertama mereka yang disajikan dalam bahasa lokal.

Brainjuice Parlor NiscayaSingle “Niscaya” pertama kali digubah oleh Romi Rheza, gitaris sekaligus pendiri Brainjuice Parlor, yang menciptakan dasar komposisi lagu. Setelah tahap awal komposisi selesai, Dustin Brilliant, drummer sekaligus vokalis utama band, menambahkan notasi vokal serta lirik untuk melengkapi aransemen yang sudah ada. Rekaman pertama untuk lagu ini dilakukan pada Oktober 2023 di GRIM Studio, Gandaria, Jakarta Selatan. Pada sesi ini, Romi juga mengisi bagian instrumen bass.

Namun, saat Alan bergabung dengan band di akhir 2023, proses rekaman pun diulang untuk mengintegrasikan gaya dan karakter musik Alan dalam aransemen lagu.

Hal ini dilakukan agar hasil akhir “Niscaya” benar-benar mencerminkan harmoni dari seluruh anggota band saat ini. Proses ini sekaligus menegaskan dedikasi Brainjuice Parlor dalam menyajikan karya yang autentik, di mana setiap anggota berkontribusi penuh dalam warna musik mereka.

Secara tematis, “Niscaya” menggambarkan pergulatan batin seseorang yang menghadapi ketidakberdayaan terhadap takdir yang tidak dapat dihindari. Lagu ini berkisah tentang seseorang yang mendapati kehidupannya berubah seiring waktu, tanpa ada kesempatan untuk memutar ulang atau mengubah keadaan.

Terlepas dari rasa putus asa yang mendalam, tokoh dalam cerita ini tetap melangkah maju, hari demi hari, dengan harapan bahwa masa depan akan membawa perubahan yang lebih baik. “Niscaya” membawa pesan tentang harapan kecil yang tetap hidup di tengah keputusasaan, menjadikannya lagu dengan makna mendalam yang dapat menggugah perasaan pendengarnya.

Dari segi musikalitas, “Niscaya” menyajikan karakteristik kuat dari Brainjuice Parlor, dengan nuansa hard rock yang menjadi ciri khas mereka. Lagu ini juga mengusung elemen neo-klasikal, terutama pada bagian akhir, yang dirancang untuk memperkuat sentuhan emosional yang sejalan dengan tema lagunya.

Riff gitar yang berat dengan melodi vokal yang melankolis memberi kesan sentimental yang kuat, menjadikan lagu ini semakin berkesan bagi para pendengarnya.

Brainjuice Parlor Band

Brainjuice Parlor, yang juga dikenal dengan singkatan BjP, merupakan band yang dibentuk pada tahun 2013 oleh Dustin Brilliant dan Romi Rheza. Terinspirasi oleh musik era 60-an dan 70-an, band ini mengidolakan grup legendaris seperti Cream, Thin Lizzy, Pink Floyd, dan Free. Kebebasan bereksplorasi dalam aransemen musik dan gaya yang beragam telah menjadi pondasi bagi BjP dalam menciptakan karya-karya mereka.

Pada tahun 2016, band ini meluncurkan album penuh pertama mereka bertajuk ‘Verse 1: I Dived into the Utmost Depth of My Mind’, yang dirilis dalam format CD dan digital oleh label independen Jakarta, Demajors Record. Album tersebut mengusung perpaduan elemen psychedelic, blues, dan progresif, yang berhasil menarik perhatian dan membawa mereka tampil di Java Jazz Festival 2016.

Selain album debut, BjP juga aktif merilis single digital, seperti “Apocalyptica Dancer” (2020), “False God” (2021), dan “Moon and Sun” (2024), semuanya di bawah Irama Records.

Dengan rilisnya “Niscaya“, Brainjuice Parlor kembali menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah musik dengan gaya dan tema yang berbeda, sekaligus memperkuat eksistensi mereka di ranah musik Indonesia.

Single ini bukan hanya menjadi karya dengan makna mendalam tetapi juga langkah baru bagi band untuk terus memperkaya khazanah musik Indonesia dengan warna rock yang unik dan orisinal.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *