Connect with us

Featured

Folksinger Asal Bandung, Ary Juliant Resmi Mengeluarkan Album Terbaru, ‘Nuansa Semu’”

Dipublikasikan

pada

Berkarya sejak tahun 1980-an, tidak membuat seorang Ary Juliyant, folksinger asal Bandung yang kini tinggal di Lombok berpuas diri. Justru Ary terus membuktikan denyut nya untuk seni yang digeluti. Kini, sosok yang telah menulis dan merilis puluhan album, dan pada 2013 yang lalu sempat melakukan tur mandiri ke Eropa selama beberapa minggu tersebut, kembali dengan album terbaru.

Berjudul “Nuansa Semu”. Album ini akan dirilis secara terbatas dalam bentuk kaset pita (compact cassette) terhiting Senin, (12/2/2017). Album ini, berisi 12 lagu yang liriknya tidak lepas dari tema lingkungan serta perjalanan hidup Ary Juliant. Adapun records label asal Bandung yakni SADDA Records bertindak sebagai pemegang hak edar untuk “Nuansa Semu”.

Menurut Pemilik SADDA Records, Satrio Wibowo salah satu unsur positif dari seorang Ary Juliyant adalah keterbukaan, hal ini membuat musik yang ia ciptakan lebih dinamis, tidak terpatok satu genre saja. “Pada awalnya ia dikenal sebagai musisi folk/ballad pada umumnya, namun keterbukaannya terhadap segala jenis musik seperti country, irish, jazz, bahkan berbagai musik traditional dan kontemporer membuat kedinamisan musiknya dari waktu ke waktu. Baginya, musik adalah ekpresi Jiwa, sehingga terkadang menjadi tidak relevan jika kita berbicara teknik musik dengannya,” ucapnya.

Kaset---Ary-JuliantSatrio menuturkan, oleh karenanya, tidak mengherankan bila “Nuansa Semu” menyimpan banyak materi bernas, diantaranya adalah lagu berjudul “Penari Mimpi”, sebuah lagu yang diambil dari karya sastra ala Ary Juliyant saat mencoba membuat refleksi mengenai ide imajinasi surealis tentang penari yang menari dalam kisah imajinasi dalam mimpi. Lalu ada lagu berjudul “Pohon Kehidupan” yang merupakan sebuah representasi dari isi sebuah dialog pada suatu hari antara Ary Juliyant dengan Ki Rusmadi seorang dalang asal Jawa yang kemudian Ary Juliant hadirkan dalam album Nuansa Semu.

“Ki Rusmadi mengisahkan tentang falsafah pohon kehidupan yang termuat pada setiap prosesi sebuah ritual “house warming” yang ada pada adat tradisi jawa atau nusantara pada umumnya,” katanya seraya menyebut, selain kedua lagu tersebut, album “Nuansa Semu” didalamnya, juga menawarkan beberapa lagu yang diambil dari beberapa rekaman eksperimen olah vocal dan bebunyian sekitar yang merupakan ekspresi ilustratif Ary Juliyant.

“Untuk sebagian besar orang suara knalpot yang meraung adalah produk audio yang sangat mengganggu, tapi untuk kelompok tertentu itu adalah suara yang merdu. Tetesan hujan di ember-ember penampung bocoran genting sangat menyebalkan tetapi buat sepasangan manusia yang kasmaran bisa menjadi musik yang sangat merdu, dst. Sebuah karya (seni) adalah sebuah karya yang tidak bisa diukur baik-buruknya. Selama sebuah karya ada penikmatnya maka selesai tugas si pembuat karya,” ujar Satrio Wibowo.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *