Connect with us

New Albums

Rangkuman Perjalanan Fourtysixth Block Di Album “Destruction and Creation”

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Fourtysixth Block

Kota Palembang dan sekitarnya telah menjadi bagian penting dari perkembangan musik punk di Indonesia, dengan skena yang terus hidup meski menghadapi berbagai tantangan. Dari era awal yang didominasi oleh gigs kecil di ruang-ruang komunitas hingga kemunculan label-label independen yang berani mengusung musik keras, punk di Palembang bukan hanya menjadi ekspresi musik, tetapi juga sebuah pergerakan sosial.

Kota ini melahirkan banyak band lokal dengan identitas kuat, menjadikan punk lebih dari sekadar genre—tetapi sebagai suara perlawanan dan solidaritas. Dalam lanskap ini, Fourtysixth Block muncul sebagai salah satu band yang tak hanya mewakili semangat punk, tetapi juga berkembang melampaui batas-batas tradisional genre tersebut.

Fourtysixth Block Destruction and CreationAlbum “Destruction and Creation” menandai debut penuh Fourtysixth Block, dirilis setelah mini album “Waste Your Time” yang diperkenalkan pada tahun 2016. Dengan jarak waktu hingga delapan tahun antara kedua rilisan tersebut, album ini menunjukkan evolusi signifikan dalam perjalanan musikal mereka.

Dari sisi lirik, terjadi pergeseran tema yang mencolok dibandingkan karya sebelumnya. Tryas Lazuardy, gitaris sekaligus vokalis dan penulis lirik band ini, menjelaskan bahwa secara musikalitas, album penuh ini tidak jauh berbeda dengan EP mereka, tetapi liriknya mengalami transformasi.

Tema yang dahulu berpusat pada romansa masa muda kini bergeser menjadi refleksi atas tantangan menuju kedewasaan. Fase kehidupan para personel yang lebih matang, dengan pengalaman menghadapi kompleksitas kehidupan, sangat memengaruhi cerita di balik lagu-lagu album ini.

Album ini terdiri dari 13 lagu yang diproduksi dengan proses rekaman di tiga studio berbeda: Blacksheep Studio, studio pribadi Dicky Dias, dan AD Studio. Proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Jimi Delvian di AD Studio, yang juga terlibat secara langsung dalam produksi musik dengan mengisi backing vocal pada lagu “Fantana Alba” versi terbaru.

Kolaborasi lain yang menonjol dalam album ini adalah keterlibatan Taxlan dari Manekin sebagai lead vocal pada lagu “The Man Who Swallowed the God”. Proses produksi album ini dimulai pada tahun 2019 dan selesai dengan proses rekaman hingga 2022, dilanjutkan mixing dan mastering pada 2023, serta rampung sepenuhnya pada 2024 dengan penyelesaian ilustrasi sampul album.

Fourtysixth Block Live

Fourtysixth Block / @fourtysixthblock

Sampul album ini dikerjakan oleh ilustrator asal Palembang yang dikenal dengan nama Diskkomik. Proses pemilihan konsep sampul sempat menjadi kendala yang memperlambat rilis album. Adhie Maria, drummer Fourtysixth Block, berbagi cerita tentang bagaimana ide awal sampul tersebut berasal dari sebuah foto spontan yang kemudian diilustrasikan ulang oleh sang ilustrator. Sejak awal, konsep foto sudah menjadi pilihan utama mereka untuk desain sampul.

Sebelum album ini dirilis, beberapa lagu sudah dilepas sebagai single, seperti “Gravity”, “The Man Who Swallowed the God”, dan “Pizza Girl”. Selain itu, lagu “Fantana Alba” yang sebelumnya pernah dirilis juga direkam ulang dengan tambahan vokal latar dari Jimi Delvian.

Sebagai penutup album, Fourtysixth Block menghadirkan lagu “Release the Chagrin”, sebuah aransemen ulang dari lagu milik band punk rock asal Palembang, Chicken Shit Flower.

Album “Destruction and Creation” tersedia dalam format digital dan kaset analog yang dirilis oleh Youth Generator Records, dengan harga Rp 65.000. Untuk penggemar di wilayah Palembang, kaset dapat dibeli di Blok Semanggi.

Karya ini menjadi cerminan perjalanan panjang Fourtysixth Block, menggambarkan kematangan mereka baik secara musikal maupun personal.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *