Connect with us

News

Semangat dan Amarah dari Penampilan Prophets of Rage

Dipublikasikan

pada

Penampilan Prophets of Rage menjadi yang paling ditunggu di hari terakhir penyelenggaraan Hodgepodge Superfest 2019. Para penonton telah menantikan penampilan mereka sejak pukul 21:00 WIB.

Band Prophets of Rage yang tampil di acara Hodgepodge Superfest 2019 di hari Minggu (31/9/2019), di Allianz Ecopark Ancol, Jakarta.

Sebelom mereka tampil, lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Para penonton penuh semengat dalam menyanyikan. Sebagaian para penonton mengepalkan satu tangan ke atas menyerupai gestur khas Prophets of Rage.

Band ini semua terdiri dari Tom Morello, Tim Commerfold dan Brad Wilk yang berasal dari Rage Againts the Machine, Chuck D dan DJ Lord berasal dari Public Enemy, sedangkan B Real dari Cypress Hill.

Mereka membuka penampilan mereka dengan membawakan lagu berjudul ‘Prophets of Rage’.

“Hai! Indonesia,” sapa Real B kepada semua penonton.

Selanjutnya mereka membawakan lagu ‘Testify’ dari Race Against the Machine. Kemudian dilanjut dengan lagu ‘Unfuck The World’.

Para penonton di lagu ‘Unfuck the World’ membentuk lingkaran yang beberapa penonton bergerak bebas untuk moshing meluapkan amarahnya.

Kemudian, mereka membawakan ‘Guerilla Radio’, ‘Hail to the Chief’, ‘Know Your Enemy’, ‘
Heart of Fire dan ‘Take the Power Back’. Para penonton meluapkan seluruh amarah dan semangatnya dalam setiap lagu yang dibawakan oleh Prophets of Rage.

“Saya mau bertanya sesuatu? Ada yang menyukai classic Hip-Hop disini?,” tanya B-Real kepada para penonton.

Lagu ‘Hold on The Pump menjadi lagu yang dibawakan. Prophets of Rage “membakar” semangat para penonton, penonton yang hadir terbakar semangatnya, di lagu ‘Jump Around’ mereka melompat-lompat di lagu tersebut

Tom Morello mengatakan “terima kasih atas sambutan luar biasa dari kalian semua, kami menjalani tur yang hebat di Eropa sebelomnya”.

“Saya mau mendedikasikan lagu ini untuk mengenang Chriss Cornell,” ujar Tom Morello. Chris Cornell merupakan teman satu band Tom di Audioslave.

Lagu yang dimainkan ‘Cochise’ semua penonton menyanyikan lagu itu bersama. Kemudian, ‘Bullet in the Head’ dibawakan.

Beberapa lagu dari Cypress dan Rage Against the Machine dibawakan, ‘How i Could Just Kill a Man’ dan ‘Bulls the Parade’.

‘Killing in the Name’ menjadi lagu penutup dari penampilan mereka malam itu.

Penonton yang hadir terpuaskan dengan penampilan penuh semangat dari Prophets of Rage. Lagu-lagu dari Prophets of Rage terasa seperti lagu perlawanan terhadap penguasa.

Teks: Ryan Abdul Aziz
Foto: Ryan Abdul Aziz

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *