Connect with us

Articles

Berbicara Tentang ‘Siapa yang Akan Bersinar di Tahun 2014’

Dipublikasikan

pada

Cuaca yang cenderung memiliki intensitas hujan tinggi bereaksi terhadap tubuh yang susah beraktivitas di luar. Hari itu Saya memutuskan untuk berbincang-bincang bersama teman-teman musisi, wartawan dan manager sebuah band yang kebetulan kami terjebak hujan di sebuah cafe di Bandung. Dalam perbincangan tersebut mengalir lah sebuah obrolan seru tentang rencana-rencana, peluang, dan siapa yang akan bersinar di tahun ini, tahun 2014.

Dalam perbincangan ini, kami semua memiliki asumsi dan pandangan secara personal dan melihat perhatian publik, baik secara digital atau pun konvensional di lapangan.

Kami semua tertuju pada Tulus saat itu, dia sedang menggarap album barunya yang kemungkinan besar akan dirilis tahun ini. Single “Sepatu” sudah menjadi single yang sering diputar di beberapa radio nasional, dan melihat dari jadwal panggungnya yang padat, rasanya Tulus akan kembali bersinar di tahun 2014 ini.

Berbicara tentang Tulus, lalu obrolan kami pun menyambung kepada Raisa, yang rasanya Tulus dan Raisa banyak menguasai acara-acara musik di Indonesia dan intensitas tampilnya sangat tinggi.

Mereka berdua adalah potensi besar pasar jika diimbangi dengan materi baru di tahun 2014, dan hal ini mampu mereka lakukan kembali di tahun ini.

Menyambungkan tentang Raisa, obrolan sore itu semakin menyebar di solo artist. Lalu keluar lah sosok Filipino dan Jawa bernama Lala Karmela.

Album Between Us menjadi pemicu bagi karir Lala Karmela untuk semakin bersinar di tahun ini. Album yang digarap oleh Joseph Saryuf dan Sinjitos Records memperkuat kualitas dan produksi musik Lala Karmela, sehingga tahun 2014 ini tampaknya akan menjadi tahun miliknya.

Selain Lala Karmela, lalu muncul sosok penyanyi dengan suara yang khas, Puti Chitara yang sudah mulai ‘menjajah’ publik dengan single-single terbaiknya.

Bahkan, penampilan di Singapore kemungkinan akan menjadi langkah awal bagi dia untuk tampil lebih luas lagi. Tahun 2014 bisa jadi tahun yang memberi peluang bagus untuk Puti Chitara.

Meskipun dalam obrolan sore itu, beberapa mulut mengeluarkan nama-nama band yang sudah lama mewarnai kegiatan pertunjukkan musik dan media, yang paling menarik adalah asumsi tentang band-band yang mulai menggeliat.

Marcel Thee tampak sangat produktif dengan proyek musiknya, baik itu bersama Sajama Cut juga dengan side-project dia. Jirapah sudah memiliki perhatian publik sejak 2 tahun ke belakang, tampaknya tahun ini bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan lebih luas dan tersebar. Sama halnya dengan Vague, Polka Wars hingga Glovves yang sudah menyiapkan rilisan terbarunya tahun ini.

Echolight memiliki kesempatan besar dengan debut albumnya Gianni Porto, tahun ini merupakan album yang bisa menjadi tahun terbaik bagi kelompok post-rocker asal Bandung ini.

Hal ini tidak luput dari peran label Monsterstress Records. Hal ini pun menjadi perbincangan menarik karena sekarang ini banyak bermunculan label rekaman yang baru, yang membuat rilisan album lokal semakin muncul ke permukaan.

Anoa Records dengan rilisan Barefood bisa menjadi salah satu pemicu semakin luas dan tersebarnya musik mereka. Barefood memiliki review-an yang sangat positif dari publik dan media.

Jika disusun dan dibentuk sebuah strategi yang bagus, Barefood mampu menjadi salah satu band yang mengisi banyak pertunjukkan musik tahun ini, atau mungkin bisa lebih.

Banyak hal yang terucap dari mulut kami di perbincangan sore itu, mulai dari Nick yang sudah mendapatkan 5 nominasi di VIMA Asia Tenggara tahun 2014.

Mereka memiliki peluang besar untuk bersinar di tahun ini. Selain itu band-band yang menjadi fokus Satria Ramadhan Management tetap memiliki pesona yang bersinar di tahun ini. Leonardo and His Impeccable Six misalnya yang baru saja membuat fenomena dengan menggelar penampilannya di dalam pesawat.

Lalu muncul lah We The People yang ramai dibincangkan dan mulai dikenalkan melalui Grimloc Records, hingga kelompok stoner rock The Slave melalui Bhang Records yang segera memadati pertunjukkan musik di Indonesia.

Menuju Malang, muncul Gang Holiday yang kuat dengan konsep musik yang menarik, modern ska dub hingga muncul nama Cause dari Bogor yang berhasil menyebarkan albumnya lewat demajor.

Obrolan sore itu sangat menarik, dan belum selesai hingga hujan reda sore itu. Obrolan ini akan terus berlanjut dan disambungkan oleh banyak orang.

Tahun 2014 ini menyediakan kesempatan yang sama bagi siapapun untuk bersinar dalam karir musik. Musisi berasal dari mana pun diberikan kesempatan yang besar oleh tahun 2014 ini, publik dan media berperan penting, hal ini akan menjadi sebuah materi berharga bagi musisi untuk mendapatkan perhatian khusus dari kedua pihak tersebut, bisa melalui musikalitasnya, strategi promosi, agenda setting, media planner, hingga penampilan di atas panggung.

2014, musik Indonesia semakin bersinar!

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *