Connect with us

Featured

Info Line Up Terbaru Synchronize Festival

Dipublikasikan

pada

Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya (Baca Synchronize Fest 2016: Festival Musik Multi-Genre Nasional) label rekaman independen terbesar di Indonesia, demajors, secara resmi mengumumkan sebuah kerjasama – kolaborasi eksklusif multi-tahun dengan leading event organizer, Dyandra Promosindo, guna meluncurkan Synchronize Fest 2016 pada tanggal 28, 29, 30 Oktober 2016 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.

Berikut ini Line Up terbaru yang kami dapat dari penyelenggara event Synchronize Festival tersebut :

The Authentics
Band ska revivalist asal Jakarta yang kerap mencampurkan unsur-unsur swing, jazz, soul dan R&B dalam karya mereka.
Twitter: @the_authentics

Besok Bubar
Band pengusung Seattle-Sound/Grunge yang menjadikan kota asal mereka, Jakarta, sebagai sumber inspirasi terbesar dalam berkarya. Besok Bubar menyebut aksi panggung merekayang membakar sebagai ‘ritual transfer energi’.
Twitter: @BesokBubarMusic

Monkey Boots
Unit pengusung rocksteady dan ska asal Jakarta yang telah berdiri dari tahun 2010. Mereka sempat menjadi 10 besar di London International Ska Festival di tahun 2012 melalui single“Tundukkan Hatimu”.
Twitter: @monkeybootsjkt

Kelompok Penerbang Roket
Trio rock yang terinspirasi dari keberingasan band-band Indonesia era AKA, Duo Kribo hingga Panbers. Selalu menarik menyaksikan mereka secara langsung, karena kemampuan mereka membakar energi para penonton lewat penampilan yang sangat atraktif.
Twitter: @PenerbangRoket

Barasuara
Dengan formasi bak super-group, Barasuara merupakan salah satu band live terbaik saat ini. Perpaduan berbagai macam genre yang harmonis ditambah lirik bahasa Indonesia yang puitis menjadikannya primadona baru lintas komunitas.
Twitter: @BARASUARA

Sweet As Revenge
Salah satu perwakilan dari pengusung Screamo. Dengan barisan fans garis keras dibelakangnya, mereka tak pernah peduli dengan trend musik yang tengah berlangsung dantetap kukuh pada core yang mereka percayai.
Twitter: @sweetasrevenge

Ras Muhamad
Duta Reggae Indonesia. Memikat para penggemar musik Jamaika di Indonesia dan luar negeri dengan irama dancehall yang kental dan lirik bersemangat yang penuh kuasa.
Twitter: @RasMuhamadRI

Teenage Death Star
Enggan disebut sebagai super-group, ugal-ugalan dalam aksi panggung, dan mengusung etos “skill is dead” malah membuat orang-orang menanggapi mereka. Walaupun bagi sebagian besar penggemar musik band ini hanya dianggap sebagai mitos belaka.
Twitter: @teenagedeathstr

Payung Teduh
Berawal dari sebuah komunitas teater di sebuah perguruan tinggi kawasan Depok, mereka mampu menembus pasar yang lebih luas berkat karya-karya mereka yang meneduhkan industri musik Indonesia yang sering kali kering kepanasan.
Twitter: @payungteduh

Superglad
Satu dari sedikit band era 2000-an awal yang masih bertahan hingga kini dan tetap terus stabil dalam berkarya. Nakal, nyeleneh dan ajaib.
Twitter: @superglad_band

Dead Vertical
Para penggerinda asal ibukota dengan musik yang agresif, brutal dan padat. Siap menggempur para penonton pertunjukan hingga gendang telinga meledak dan senyum puas tersungging.
Twitter: @DEADVERTICAL

Deadsquad
Pengusung technical death metal terdepan di Indonesia dengan kekhasan pada perpaduan teknik old school dan new school.
Twitter: @DEADSQUAD_band

Blackteeth
Punk rocker ugal-ugalan dengan lirik yang jauh dari norma yang berlaku.
Twitter: @blackteethindo

Scaller
Duo pengusung indie-rock yang tengah mencuri perhatian anak muda di Indonesia karena perpaduan unik yang mereka berikan dalam ritme, vokal, serta energi musik mereka.
Twitter: @SCALLER_ID

Sova
Hasil dari pertemanan pada saat di Berklee College of Music, Boston, duo Andezzz dan Lawrence menawarkan perpaduan dari musik downtempo, deep soul dan jazz.
Twitter: @sova_music

Begundal Lowokwaru
Mereka adalah pendobrak tradisi monoton dari kota Malang. Mengusung esensi streetpunk, mengangkat tema dari mabuk alkohol hingga politik. Local hero yang pantas dinikmati oleh penggemar musik luar kota asalnya.
Twitter: @BL_Rock

Sentimental Moods
Big band pengusung ska intrumental yang selalu dikejar oleh para penggemarnya ke manapun mereka pergi. Satu hal yang pasti terjadi saat mereka tampil: gelombang dansa dan pogo masal.
Twitter: @sentimoods

Danilla
Talenta muda yang tengah mencuat karena karakternya yang unik. Seorang storyteller yang sangat baik, membuat para pendengarnya langsung merasakan kedekatan dengan dirinya dan tanpa sadar langsung jatuh cinta dengan sosoknya.
Twitter: @danillajpr

Down For Life
Perwakilan kota Surakarta yang menjadi salah satu bukti bahwa band asal daerah tidak hanya sebatas menjadi jago kandang. Eksplorasi musik yang mereka mainkan telah melambungkan mereka menjadi salah satu pengusung musik cadas terdepan di Indonesia.
Twitter: @downforlifesolo

Tulus
Solois yang mampu mematahkan stereotype dari sosok solois pria yang mendominasi industry musik Tanah Air. Lirik yang unik dan melodi yang tak biasa menjadi daya tarik utama dari karya yang dihasilkannya.
Twitter: @musiktulus

Seringai
Rock Oktan Tinggi! Mereka melaju kencang tanpa peduli kanan dan kiri berkata apa.
Twitter: @Seringai

Navicula
Perwakilan pulau Dewata yang juga telah menjelajah hingga luar negeri dan menjadi bukti bahwa Seattle Sound bukan Cuma milik Amerika saja.
Twitter: @naviculamusic

Pure Saturday
Karena mereka etos do-it-yourself menyebar di Tanah Air. Dari akhir era 90an dan hingga kini terus berkarya. Pergeseran dari British sound hingga karya mereka yang kini menjadi lebih progresif pun tak membuat para Pure People meninggalkan mereka.
Twitter: @PureSaturdayBdg

The Flowers
Menyaksikan mereka selalu membuat para penggemarnya menenteng kantong berisi rajawali dan meminta tolong kepada ibu dokter yang cantik. Hmmm..
Twitter: @FLOWERSRAJAWALI

The Adams
Selalu sulit untuk menolak keinginan untuk, paling tidak, ikut menyenandungkan lagu-lagu yang mereka mainkan di atas panggung. Unit Power-pop dengan kekhasan harmonisasi vokal yang belum ada tandingannya.
Twitter: @theadamsband

Monita Tahalea
Suaranya selalu mampu membius para pendengarnya. Bukti dimana menjadi Pop, ringan dan easy listening bukan berarti harus cheesy dan tak berisi.
Twitter: @MonitaTahalea

90’s Hip Hop All-Star
Ketika nama-nama seperti Iwa K, NEO, Sweet Martabak dan Blackskin terbaur dalam sebuah project, tentunya sulit bagi kita untuk tidak menengok, memperhatikan, mendengar dan menikmati penampilan mereka. Bersiaplah untuk terbawa oleh arus nostalgia.
Twitter: @Iwa_Kusuma @neo_rap #SweetMartabak #BlackSkin

KunoKini & SvaraLiane
Kelompok yang menembus batas. Tetabuhan dari berbagai budaya di Nusantara bertemu dengan alat musik konvensional di budaya pop. Sungguh menarik menyaksikan sepak terjang dan penampilan mereka.
Twitter: @KunoKini

OM Pengantar Minum Racun
Sangat serius dengan ketidakseriusan mereka. Salah satu exponent musik dangdut yang bertahan dari era 80an hingga kini dan masih sangat relevant dengan para penikmat musik jaman sekarang.
Twitter: @OM_PMR

Aray Daulay
Berkarya dari era 90an, Aray mungkin salah satu bunglon di industry musik Indonesia. Pada proyek solonya, dia mencampurkan unsur musik reggae dengan folk.
Twitter: @araydaulay

Koil
Kesan gothic dan industrial sangat kental dengan band ini. Sempat bikin geger dengan penampilan mereka di sebuah acara malam penganugrahan musik di era 2000an, mereka mampu menghimpun penggemar dari berbagai belahan negeri ini.
Twitter: @koiltv

Pee Wee Gaskins
Band yang sangat energik dalam setiap penampilan mereka di panggung. Mereka salah satu band yang melambungkan kegemilangan musik Pop Punk di industry musik Indonesia tahun 2009.
Twitter: @PWGofficial

Mocca
Terinspirasi oleh retro sound era tahun 70an dan disusupi oleh nuansa bossa nova, swing dan Swedish pop yang kental, mereka mencuat di skena musik Bandung pada tahun 2002 dan meracuni para muda-mudi di kota-kota besar di Indonesia dengan lagu serta keceriaan mereka.
Twitter: @moccaofficial

Tomorrow People Ensemble
Para pemuda asal kota Jakarta ini menebarkan esensi dasar musik Jazz pada karya mereka, improvisasi yang meledak-ledak namun tetap harmonis dan terlalu sedap untuk dibiarkan begitu saja. Dahi anda boleh saja mengerenyit ketika mendengarkan mereka bermain, tapik epala anda tak mungkin berhenti mengangguk saat itu terjadi.
Twitter: @TPEnsemble

Dewa Budjana & Tohpati
Dua gitaris yang sudah malang melintang di industry musik tanah air. Untuk #SynchronizeFest, mereka tampil berdua di atas panggung dan akan berkolaborasi. Paduany ang sangat unik dan jangan sampai terlewatkan.
Twitter: @dewabudjana & @tohpati

Rocket Rockers
Salah satu eksponen Pop Punk asal kota Bandung yang mencuri perhatian publik menjelang millennium baru. Salah satu dari sedikit band yang bisa bertahan walaupun ditinggal oleh sosok vokalis.
Twitter: @rocket_rockers

Themilo
Para penatap sepatu pasti sudah tidak asing dengan mereka. Riff yang tebal, melodi yang mengawang serta lirik yang penuh kiasan membuat band asal Bandung ini selalu dirindukan oleh para penggemarnya.
Twitter: @themiloband

Monkey to Millionaire
Duo pengusung rock alternative asal Jakarta. Pemilihan kata-kata yang sederhana namun tetap unik dalam lirik-liriknya adalah salah satu kekuatan mereka. Sungguh, jangan pernah anggap remeh para monyet ini.
Twitter: @monkey2mill

NTRL
Pergantian nama, atau tepatnya penghilangan dua vokal dari nama mereka, tak mampu menghentikan mereka. Dari akhir 90an hingga saat ini mereka terus berkarya dan terus beringas serta ugal-ugalan.
Twitter: @NTRL_official

DDHEAR
Sebuah proyek kolaborasi antara duo pasutri, Endah N Rhesa, dengan kelompok folk asal Bali, Dialog Dini Hari menghasilkan karya-karya yang unik daan sangat patut untuk didengarkan.
Twitter: @dialogdinihari & @EndahNRhesa

Elephant Kind
Entitas pengusung Indie-Rock yang sangat kuat dengan konsep yang mereka usung. Mereka seakan memiliki kekuatan magis untuk membuat bergoyang mengikuti hentakan nada dan irama yang dihasilkan oleh mereka.
Twitter : @ELEPHANT_KIND

Agrikulture
Band Electronic Dance asal ibukota yang selalu meriah di setiap penampilan mereka. Lantai dansa dijamin sesak ketika mereka mengambil alih panggung dan menghujamkan nada-nada rancak khas mereka.
Twitter: @AGRIKULTURE

Billfold
Lautan massa yang saling meloncat dan ber-slam dance tak akan pernah dapat dihindarkan setiap mereka menguasai panggung. Padat, Kencang dan tanpa basa basi.
Twitter: @billfoldx

The Hydrant
Unit rockabilly asal Bali siap menggebrak Ibokuta dengan alunan musik mereka yang enerjik dan sulit ditolak oleh barisan pin-up girl yang selalu menyertai mereka.
Twitter: @THEHYDRANTBALI

Maliq & D’ Essentials
Jazz, pop, fusion sampai balada dangdut adalah formula handal yang dibawa oleh kelompok asal ibukota ini. Berbekal aksi panggung yang juga sangat menarik nan atraktif, menyaksikan aksi langsung Maliq & D’ Essentials diatas pentas nampaknya menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan.
Twitter: @maliqmusic

The Paps
Kelompok reggae revival dari kota kembang. Tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu, musikalitas The Paps pun semakin menarik dengan tambahan warna jazz dan psikedelia dub. Sebuah padu padan ornamen musik yang masuk kedalam kategori layak tonton.
Twitter: @THEPAPSPAPS

Morfem
Jimi Multhazam tak pernah kenal lelah dalam berkarya. Menggandeng nama-nama muda nan segar ber-attitude gaspol kedalam Morfem adalah ide brilian. Berhati-hati akan hujan fuzz saat Morfem tampil, Morfem datang semua senang.
Twitter: @morfem_band

Stepforward
Legenda hardcore yang cukup lama tertidur pulas, mengumumkan bahwa di 2016 mereka akan kembali aktif menghajar panggung lagi. Kuartet hardcore kawakan ini telah siap untuk menggelontorkan nomor-nomor hardcore tulen yang khas dari Stepforward.
Twitter: @The_StepForward

Dental Surf Combat
Membawa aroma musik hardcore dari medio 80an yang sangat tight, membuat nama Dental Surf Combat menjadi bahan perbincangan di musik lokal saat ini. Silahkan masuk kedalam pit dan rasakan sendiri bagaimana sensasi yang dibawa oleh Dental Surf Combat.
Twitter: @dntlsrfcmbt

Shaggydog
Siapa tak kenal Shaggydog? Grup pemantik joget massal yang terbesar dari kota Gudeg. Karaoke besar-besaran adalah barang tentu apabila kalian datang ke Synchronize Fest dan menyempatkan diri menyaksikan Shaggydog. “Mari sini berkumpul kawan, dansa sambil tetawa,” memang betul adanya.
Twitter: @shaggydogjogja

D’ Jenks
Mesin goyang dari Jakarta. Berkawan dan menyatukan ide di salah satu kampus swasta, D’Jenks terus melaju dan tidak hanya sekedar menjadi band kampus belaka. Mereka menyebut musiknya dengan Dirty Reggae. Penasaran apa itu Dirty Reggae? Bakar sedikit, tambahkan anggur lokal, lalu saksikan D’ Jenks beraksi untuk temukan jawabannya.
Twitter: @djenksreggae

The Upstairs
Dari era album Matraman hingga Katalika, The Upstairs selalu menyandang status fenomenal. Modern Darling tak segan untuk segera menari saat dikomandoi dari atas panggung. Meski sempat mengalami bongkar pasang personil, The Upstairs masih terus bertahan hingga kini. Kalian sudah siap berdansa akhir pekan di Synchronize Fest nanti?
Twitter: @theupstairs3

The Tress & The Wild
Meski sempat vakum dalam beberapa waktu terakhir, kini The Trees An The Wild hadir dengan formasi baru dan tentunya musikalitas yang baru. The Trees & The Wild juga tidak akan segan-segan untuk memnyajikan sebuah pertunjukan kelas wahid dengan energi yang baru diatas panggung Synchronize Fest nanti.
Twitter: @TTATW

Rumahsakit
Rumahsakit berhasil menyatukan berbagai macam generasi penggila musik indie pop disetiap panggung yang mereka lakoni. Nada-nada yang timeless dan tak akan lekang oleh waktu, membuat Rumahsakit kini makin kuat dan solid. Mereka akan terus menyebar virus Pop Kinetik kepada siapa saja.
Twitter: @_rumahsakit

Gugun Blues Shelter
Saat menyaksikan aksi trio Gugun Blues Shelter, berarti anda sedang dipertontonkan pertunjukan musik blues kelas satu. Dan tentunya di panggung Synchronize fest nanti mereka juga tengah bersiap untuk menyajikan kekuatan blues yang eklektik.
Twitter: @GBluesShelter

The Ska Banton
Banton dalam bahasa Jamaika memiliki arti sebagai Pencerita. Oleh karena itu, The SkaBanton akan menceritakan diatas panggung Synchronize Fest bagaimana padu padan musik reggae, ska2tone serta rocksteady yang mereka lebur.
Facebook: The Ska Banton

That’s Rockafeller
Para gerilyawan musik yang lahir dari peradaban musik Cikini. Walau jadwal panggung mereka bisa dikatakan cukup langka, That’s Rockafeller selalu tampil liar saat diberi kesempatan tersebut. Mari berjoget dan berdansa bersama-sama merayakan eksistensi That’s Rockafeller yang kini sudah menginjak usia 16 tahun.
Twitter: @ThatsRock73

Glenn Fredly
Nyong ambon dengan suara paling merdu dan menjadi kebanggaan tanah Maluku. Glenn Fredly yang selalu berhasil membius para penontonnya ini, juga dikenal sebagai pribadi ramah dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Penampilan Glenn di Synchronize Fest nanti tentu saja menjadi satu yang tidak boleh sampai terlewat.
Twitter: @GlennFredly

The Groove
Dibentuk sejak medio 90an, pamor The Groove kian meroket. Bermacam panggung mulai dari skala nasional hingga internasional pun telah mereka cicipi. Sebuah pembuktian bahwa musik acid jazz bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat luas. Siapa yang ingin bernostalgia dengan tembang-tembang macam ‘Dahulu’ atau ‘Khayalan’ ? Mari merapat ke Synchronize Fest.
Twitter: @thegrooveindo

White Shoes & The Couples Company
Pop retro yang futuristik. Tiap hari makin seru, adalah kalimat tepat yang menggambarkan aksi panggung dari grup yang terbentuk di sebuah kampus seni ternama di kawasan Jakarta Pusat ini. Gerakan joget jingkrak-jingkrak yang menawan dengan irama khas indo rock sudah pasti tersaji saat White Shoes & The Couples Company diberi kesempatan tampil.
Twitter: @wsatcc

Sekedar tambahan informasi, berikut harga tiket yang harus ditebus untuk masuk ke Synchronize Fest nanti.

Ticket Price
Limited Early Bird : Rp. 365.000 (3 hari) * available until the end of September
Regular Daily       : Rp. 200.000 (perhari) * available in October
*) tax included

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *