Noirless Rilis Mini Album Berjudul Choices

Noirless, grup musik Noise-Pop/Alternative-Rock asal Bandung-Jakarta ini merilis mini album terbaru berjudul Choices pada Kamis, 27 Desember 2018 hari ini melalui beberapa layanan musik digital. Pembuatan mini album Choices didukung oleh Sorge Records dan Winona Tapes. Kedua label rekaman tersebut juga akan merilis bentuk fisik dari mini album ini dalam format CD dan kaset dalam waktu dekat.

Mini album ini berisi lima buah lagu. Seluruh aransemen musiknya dibuat dan dikerjakan bersama oleh ketiga personil Noirless, yaitu Rama Mazaya (Vokal, gitar), Aryandra Kareem (Gitar, vokal latar), dan Bayu Arifianto (Bass). Semua lirik dibuat oleh Rama Mazaya, kecuali lirik lagu berjudul Wait dibuat oleh Aryandra Kareem.

“Dalam proses siklus hidup semua hal ditentukan oleh pilihan, dimana kita berada sekarang ditentukan oleh pilihan kita di masa lalu, dan dimana kita akan berada kelak ditentukan oleh pilihan kita sekarang. Choices melalui kelima lagunya mencoba menggambarkan beberapa kejadian dalam situasi itu,” ujar Bayu ketika ditanya tentang mini album Choices.

Kelima lagu dalam Choices direkam di beberapa studio di Bandung. Instrumen gitar dan bass direkam di studio Masterplan, drum di studio Funhouse, sedangkan vokal utama dan latar direkam di studio Tattva. Hasil rekaman diramu dan difinalisasi oleh Wisnu Ikhsantama.

Mini album ini juga turut disertai dengan artwork pendukung. Konten foto dalam artwork ditangkap oleh M. Fikri Arifin (Ize), yang juga sekaligus manajer Noirless. Untuk desain dan tata letak dikerjakan bersama oleh Ize dan seluruh personil Noirless.Choices bisa didengarkan melalui layanan musik digital seperti Spotify, Itunes, Apple Music, Deezer, Amazon dan tempat distribusi digital lainnya.

Noirless terbentuk pada tahun 2015 di Bandung dan sebelumnya sudah merilis dua single, yaitu Indecisive (2016) dan Better Left Unsaid (2018). Grup musik ini belum memiliki drummer tetap, namun untuk pertunjukan langsung biasanya dibantu oleh Firdhan Mubaroqah Suryadi (Tre) atau Farizky Wijanarko (Anomalyst).