Connect with us

Featured

Pelteras Rilis Single Perdana, “Meranggas”

Dipublikasikan

pada

Pelteras dibentuk pada akhir tahun 2015 oleh Achmad Raditya pada drum, Adam Pribadi pada gitar, dan Adam Bagaskara pada bass. Techa Aurellia bergabung dengan band beberapa bulan setelahnya, melengkapi formasi sebagai vokalis. Dalam
menyusun struktur aransemen, keempat personel Pelteras berintensi untuk meleburkan unsur-unsur esensial post-punk—not-not gelap yang bergaung serta jahitan ritme drum dan bass yang cenderung konstan—dengan elemen-elemen lain
yang diadopsi dari luar identitas dasar genre tersebut. Seperti ketika mengeksplorasi nuansa gelap, sesekali mereka menghadirkan sayatan gitar yang bisa jadi disesatkan oleh pengaruh metal.

pelteras-meranggasSetelah satu tahun memformulasikan karakter, kini dengan apa yang dimiliki Pelteras merilis single perdananya yang berjudul “Meranggas”. “’Meranggas’ merupakan representasi dari persepsi kami mengenai konsep ‘hidup sepenuhpenuhnya’. Nomor ini menjadi pengingat untuk sebaik-baiknya mengenal kehendak diri agar dapat memenuhi hasrat dalam hidup,” ungkap Adam Bagaskara sebagai penulis lirik. “Konteks penulisan lagu mengambil latar perpindahan dari wilayah suburban ke tengah kota, di mana saya berkesempatan untuk melihat lebih dekat keseharian dari dua orang saudara yang mulai sibuk bekerja. ‘Meranggas’ merupakan refleksi dari perjumpaan mereka dengan sebuah realitas baru, tentu dengan balutan interpretasi dan pengalaman saya sendiri mengenai hal tersebut,” lanjut Adam.

Ketika “Meranggas” mulai ditulis, kota—yang dirujuk adalah Jakarta—tengah mengalami pembangunan di beberapa titik untuk pengembangan berbagai infrastruktur. Digencarkannya pembangunan di titik-titik yang dilewati oleh keempat personel Pelteras dalam aktivitas mereka sehari-hari menjadikan bising yang digemakan kota tidak terhindar. Di bawah pengalaman indra tersebut, entah bagaimana Pelteras mencoba merepresentasikan dan mengemas kembali apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan untuk diantar kepada pendengar sebagai sebuah pengalaman sonik.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *