Connect with us

New Tracks

Thee Marloes Curahkan Proses Pendewasaan Melalui Single Baru “Mungkin Saja”

Dipublikasikan

pada

Trio Thee Marloes
Foto oleh Kenny Soesilo

Setelah membicarakan bagaimana menyikapi tabir dusta dalam asas percintaan melalui singlenya “I Know” bulan lalu, trio asal Surabaya, Thee Marloes, kini hadir kembali dengan lagu baru berjudul “Mungkin Saja“. Meski lagunya uptempo dan dikemas dengan balutan elemen musik funk, namun lagu ini merupakan curahan untuk menyikapi usia yang bertambah, namun banyak rencana yang gagal, seperti kehilangan kepercayaan keluarga, teman dekat, bahkan diri sendiri.

Lagu ini merupakan sebuah kecaman bukan hanya untuk yang mendengarkan tapi untuk diri sendiri juga. Seiring bertambahnya usia, banyak perubahaan yang kita alami. Dari apa yang kita sukai, cara kita berpikir sampai membawa diri. Dalam proses tersebut, kita tidak bisa dipungkiri bahwa ada orang-orang yang mungkin tidak menyukai itu, yang pada akhirnya mengakibatkan hubungan kita bisa renggang dengan beberapa orang. Tapi itu mungkin salah satu proses pendewasaan yang pastinya akan terjadi oleh siapapun, kapanpun, dan mungkin juga sedang terjadi ama kita,” ujar Thee Marloes

Thee Marloes Mungkin sajaSelain merupakan salah satu lagu yang ditulis dalam bahasa Indonesia, “Mungkin Saja” dibuat secara spontan di studio dan langsung direkam pada saat itu juga dan dengan lirik yang disempurnakan beberapa minggu setelahnya. Bagi Thee Marloes, lagu ini juga merupakan sebuah alternatif pada album perdananya nanti yang dari segi lirik tidak membahas topik percintaan.

Perilisan single “Mungkin Saja” juga dilengkapi dengan sebuah video musik yang menampilkan ketiga personil Thee Marloes sedang mengendarai mobil menuju sudut kota lama Surabaya dan pelabuhan Tanjung Perak. Alasan mengapa lanskap Surabaya diperlihatkan, karena Surabaya memiliki makna dan cerita personal bagi masing-masing personil Thee Marloes sebagai kota kelahiran dan bertumbuh selama 30 tahun terakhir. Pemilihan destinasi ⁠lokasi terakhir yang berada di sekitaran pelabuhan Tanjung Perak, juga sekaligus menyesuaikan dengan judul album perdana mereka nanti ‘Perak’.

’Perak’ merupakan album yang mencangkup kisah perjalanan para personil Thee Marloes dari kota Surabaya yang dirangkum ke dalam lagu-lagu bernuansa soul. Kehadiran album ini juga bukan semata-mata ada untuk menandakan karir bermusik mereka, namun juga bertujuan untuk menciptakan sebuah wadah yang sebelumnya tidak ada. Pembuatannya juga didasari atas kecintaan para personilnya dalam membuat karya musik. Saat mendengarkan musik Thee Marloes, akan sangat terdengar jelas bahwa mereka sangat menikmati setiap proses yang dilewati, mulai proses penulisan, rekaman, sampai akhirnya mereka membawakan lagu-lagu ciptaan mereka secara langsung di depan para penonton.

Kami ingin membagikan apa yang kami lalui di kehidupan ini,” ungkap Natassya selaku vokalis.

Tanpa banyak memperdulikan mengenai latar belakang, batasan bahasa atau asal usul budaya masing-masing orang, musik dan energi yang diberikan oleh Thee Marloes pada setiap lagunya dapat melekat dan dimainkan di meja putar piringan hitam selama bertahun-tahun.

Album perdananya ‘Perak’ juga akan tersedia dalam bentuk cetakan vinyl, dan sudah bisa di pre-order melalui tautan berikut: https://bigcrownrecords.com/store/theemarloes-perak/.

Thee Marloes saat ini menjadi salah satu grup musik yang sedang ramai dibicarakan di industri musik Indonesia. Mereka telah diundang untuk tampil di sejumlah festival musik ternama di Indonesia termasuk Joyland Festival yang digelar di Jakarta dan juga Synchronize Festival di tahun 2023.

Dengan tingginya antusiasme dan juga sebuah fanbase yang tengah berkembang, tahun ini akan menjadi tahun di mana para penggemar Thee Marloes bisa mengantisipasi banyak kejutan, terutama menuju perilisan album ‘Perak’.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *